Sentralkaltim.id – Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program unggulan.
Salah satunya adalah Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini kini telah tersedia di 26 puskesmas di Samarinda, memberikan layanan kesehatan dasar tanpa dipungut biaya.
Program CKG bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya.
Namun sayangnya, hingga saat ini, tingkat partisipasi warga masih tergolong rendah.
Wakil Ketua DPRD Samarinda, Celni Pita Sari menyayangkan minimnya pemanfaatan program ini oleh masyarakat.
Menurutnya, CKG adalah peluang besar bagi warga untuk menjaga kesehatan tanpa beban finansial.
“Masyarakat kita harus disosialisasikan bahwa kesehatan itu penting. Saya juga menghimbau teman-teman di DPRD agar di Dapilnya masing-masing aktif melakukan sosialisasi,” ujar Celni, Rabu (24/09/2025).
Celni menyoroti rendahnya kesadaran kesehatan masyarakat sebagai tantangan utama.
Ia juga menyebut masih banyak warga yang memilih membeli rokok dibandingkan rutin membayar iuran BPJS.
Akibatnya, saat dibutuhkan, layanan kesehatan tidak bisa dimanfaatkan karena kepesertaan yang bermasalah.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Celni mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, mulai dari Ketua RT hingga lurah, agar informasi tentang CKG bisa sampai langsung ke warga.
“Kalau pesan kesehatan disampaikan secara langsung oleh tokoh di lingkungan terdekat, dampaknya pasti lebih besar,” tambahnya.
Tak hanya mendorong sosialisasi, Celni juga mengusulkan agar program CKG diperluas dengan layanan tambahan seperti vaksinasi, penyuluhan gizi, dan pemeriksaan preventif lainnya.
Layanan ini dinilai dapat menarik lebih banyak minat masyarakat.
“Kalau layanan dasar ditambah vaksinasi atau lainnya, masyarakat akan lebih termotivasi datang. Tapi yang terpenting, program ini jangan hanya jadi formalitas, harus benar-benar bermanfaat,” pungkasnya. (adv)