Sentralkaltim.id – DPRD Samarinda mendorong pemerintah kota untuk mengambil langkah strategis dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti belum lama ini.
Ia menegaskan bahwa rendahnya minat baca di Samarinda adalah persoalan serius yang perlu ditangani secara sistematis melalui regulasi dan program terpadu.
Menurutnya, literasi merupakan pondasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Saya kira orang-orang dewasa dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemerintah harus memberi contoh, tapi hal itu tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada regulasi yang mendukung,” ujarnya.
Sri Puji menyarankan agar Pemkot segera menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang secara khusus mengatur dan mendorong pengembangan literasi.
Hal ini penting agar ada OPD yang memiliki tanggung jawab struktural dalam menjalankan kebijakan literasi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program-program literasi yang selama ini dijalankan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda juga terkendala oleh kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
“Kita tahu tingkat literasi di Samarinda rendah, dan ini perlu kerja-kerja nyata,” tegasnya.
Politisi Demokrat ini menambahkan, literasi memiliki hubungan erat dengan pencapaian visi-misi Wali Kota Samarinda yang mengusung 10 program unggulan untuk membangun SDM yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, namun butuh dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat.
“Belum semua masyarakat melek literasi atau sadar pentingnya perpustakaan,” pungkasnya.
Dengan adanya komitmen bersama antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat, Sri Puji optimis literasi di Samarinda dapat ditingkatkan secara signifikan.
Upaya ini sejalan dengan semangat membangun kota yang lebih cerdas dan berdaya saing di masa depan. (Adv)