Sentralkaltim.id – Aroma tak sedap yang dikeluhkan warga akibat kotoran yang dihasilkan hewan jelang Hari Raya Idul Adha jadi atensi Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi.
Ia meminta instansi terkait untuk melakukan penertiban lokasi penjualan hewan kurban yang berada di dekat pemukiman masyarakat.
Pasalnya, pedagang hewan kurban kerap membangun kandang yang dekat dengan kawasan perkotaan.
“Satpol PP mesti turun dan mengimbau pemilik kandang hewan kurban agar tidak berdekatan dengan perumahan padat penduduk,” ujarnya.
Selain itu, Iswandi juga meminta pemerintah untuk memastikan kesehatan hewan yang akan dikurbankan tidak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ia pun mendorong instansi terkait agar gencar lakukan pemantauan di lapangan.
“Sebenarnya mau hari raya atau tidak kita terus monitoring melalui Dinas Peternakan Samarinda, tetapi pada saat Idul Adha kuantitas daging harus diperhatikan serius,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan (DKPKH) Samarinda Muhammad Darham memastikan, bahwa kesehatan hewan kurban tetap terjaga menjelang Hari Raya Idul Adha.
Menurutnya, berbagai langkah telah disiapkan DKPKH untuk melindungi konsumen dari risiko membeli hewan kurban yang sakit atau tak layak sembelih.
“Kesehatan hewan kurban bukan hanya urusan peternak tapi juga hak konsumen. Kami hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan hewan yang sehat, aman, dan sesuai syariat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, tim kesehatan hewan yang terdiri dari dokter dan paramedis telah disebar ke 58 titik kandang dan showroom ternak di Samarinda.
Mereka tidak hanya memeriksa fisik hewan, tetapi juga mendampingi proses distribusi dan penyembelihan.
“Bahkan setelah pembelian kami tetap ikut mengawasi proses penyembelihannya semua tahapan ini demi menjaga kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. (adv)