Kota Balikpapan

PMII Balikpapan Soroti Moment Pilkada 2024, Butuh Figur Yang Peduli Terhadap SDM Pemuda

432
×

PMII Balikpapan Soroti Moment Pilkada 2024, Butuh Figur Yang Peduli Terhadap SDM Pemuda

Sebarkan artikel ini
Muhammad Taufik Hidayat, Ketua Cabang PMII Kota Balikpapan.

SENTRALKALTIM.id, Balikpapan -Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Cabang Balikpapan buka suara terkait momentum Pemilihan Kepala Daerah, atau Pilkada. Yang akan terselenggara secara serentak, pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

Melalui Ketua Cabang PMII Balikpapan, Taufik Hidayat. Ia menyampaikan bahwa Balikpapan sebagai kota penyanggah Ibu Kota Nusantara IKN, membutuhkan pemimpin yang peduli akan kapasitas Sumber Daya Manusia SDM pemuda demi perkembangan dan kemajuan Kota. Sabtu, 31/08/2024.

“Kami tentunya selalu mengamati dengan seksama semua calon yang berkontestasi dalam momentum Pilkada. Tentunya Balikpapan sebagai Kota penyanggah IKN memerlukan kolaborasi intens dari lini pemuda, maka dari itu perlunya pemimpin yang memiliki visi jelas dan komitmen nyata dalam meningkatkan kapasitas SDM pemuda Balikpapan,” ungkapnya.

Perlu diketahui, bahwa sampai saat terdapat 3 Kontestan, yang telah mendaftarkan namanya sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota. Dengan latar belakang, serta ciri khas figur kemampuan yang berbeda dalam memimpin Kota.

Menurut pria yang kerap disapa Taufik, penting bagi calon pemimpin daerah untuk memahami peran strategis pemuda dalam akselerasi masa depan kota.

“Kami ingin melihat calon yang tidak hanya berjanji, tetapi juga memiliki program konkret untuk meningkatkan pendidikan, pelatihan keterampilan, serta menciptakan lapangan kerja yang layak bagi generasi muda di Kota Balikpapan,” tambahnya.

Sambung Taufik, perlu diketahui bahwa pemuda memiliki potensi besar yang perlu diberdayakan secara optimal. Lebih jauh dari kata generasi penerus yakni sudah seharusnya, calon pemimpin Kota Balikpapan memandang pemuda sebagai pilar utama dalam mendorong kemajuan dan perkembangan kota.

“bukan hanya sebagai barang berharga yang hanya dipandang saat momentum pesta demokrasi, dan menjadi alat politik untuk mencapai kekuasaan dengan embel embel generasi emas. Namun, calon Walikota juga harus memandang pemuda sebagai motor penggerak inovasi dan pembaharuan dalam berbagai sektor. Seperti sektor ekonomi, sosial, dan sektor lainnya.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!