Sentralkaltim.id, Samarinda – Dunia pendidikan di Kalimantan Timur kembali tercoreng oleh kasus perundungan yang menimpa seorang siswa sekolah dasar hingga mengalami patah kaki. Insiden ini memantik reaksi keras Komisi IV DPRD Kaltim, yang menilai sekolah gagal menjalankan fungsi perlindungan terhadap peserta didiknya.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syahariah Mas’ud, menegaskan bahwa perundungan di lingkungan sekolah tidak dapat dianggap sebagai perkara kecil. Ia menilai peristiwa tersebut menjadi bukti bahwa sistem pengawasan dan kontrol guru terhadap interaksi siswa masih sangat lemah.
“Perundungan seperti ini seharusnya tidak terjadi di sekolah. Yang ingin saya garis bawahi adalah fungsi guru. Ini bukan hanya soal mengajar, tapi bagaimana mereka memastikan anak-anak berada dalam pengawasan yang benar,” ucap Syahariah, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, beberapa guru kini kurang memberikan perhatian pada dinamika sosial siswa di luar jam pelajaran. Kurangnya pemantauan disebut menjadi pemicu tindakan kekerasan tak terdeteksi hingga berujung pada insiden serius seperti kasus yang baru saja terjadi.
Syahariah menekankan pentingnya perbaikan sistem pembinaan karakter dan manajemen kelas yang aman. Ia meminta Dinas Pendidikan segera meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan terkait pengawasan perilaku siswa dan pencegahan kekerasan di sekolah.
“Saya berharap Dinas Pendidikan bisa melakukan bimbingan atau pelatihan lagi bagi para guru untuk mempertegas tugas dan fungsi pengawasan mereka,” lanjutnya.
Ia juga menyayangkan bagaimana sekolah bisa tidak mengetahui hal yang terjadi kepada siswa hingga menyebabkan cedera berat. Menurutnya, celah pengawasan seperti ini tak boleh lagi dibiarkan.
Komisi IV memastikan akan membawa isu tersebut dalam agenda pembahasan intensif. Syahariah menegaskan bahwa kekerasan di sekolah harus diberantas dengan langkah tegas dan menyeluruh.
“Ini potret buruk dunia pendidikan kita, dan Komisi IV akan membahasnya lebih jauh. Tentu kami ingin memastikan kekerasan di sekolah mendapat perhatian serius,” pungkasnya.














