Sentralkaltim.id, Samarinda – Tekanan fiskal akibat pemotongan anggaran memaksa pemerintah daerah Kalimantan Timur melakukan rasionalisasi di hampir seluruh OPD. Namun, sejumlah program prioritas di Samarinda tetap dijalankan, terutama yang menyentuh pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, seperti program unggulan Graispol bagi siswa.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menjelaskan bahwa meski beberapa kegiatan harus disesuaikan, janji prioritas di Samarinda tidak akan dikurangi. Fokus utama tetap pada program yang memberikan manfaat langsung bagi warga.
“Saya belum baca ya mana-mana aja yang dirasionalisasi, karena saya bukan tim Banggar. Kalau teman-teman Banggar pasti paham,” ungkap Subandi.
Politisi DPRD itu menegaskan, program Graispol tetap berjalan dengan kuota utuh, sementara beberapa fasilitas pendukung lain, seperti Jospol, mengalami penyesuaian agar rasionalisasi anggaran merata di seluruh OPD.
“Tapi untuk janji-janji prioritas di Samarinda tetap akan dijalankan. Terutama terkait Graispol, khususnya itu tetap dijalankan. Bahkan sektor lainnya yang mengalah,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah kuota program Graispol dikurangi, Subandi menegaskan bahwa kuota tetap, hanya fasilitas tambahan yang disesuaikan. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah menjaga keseimbangan antara keterbatasan anggaran dan kebutuhan masyarakat.
“Untuk Graispol tidak dikurangi koutanya. Yang dikurangi itu Jospol karena akan adanya pemerataan dan semua OPD kena rasionalisasi,” jelasnya.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis agar program prioritas tetap terlaksana, sementara sektor lain yang bersifat tambahan menyesuaikan kondisi fiskal. Subandi berharap masyarakat memahami skala prioritas ini demi keberlanjutan pembangunan yang lebih efektif.
