Sentralkaltim.id, Samarinda – Komunikasi antara DPRD Kaltim, BPJN, dan pihak perusahaan yang bertanggung jawab atas insiden tabrakan kapal pada jembatan di Samarinda sempat terputus selama beberapa waktu. Hal ini menimbulkan keresahan publik karena progres penanganannya tidak terdengar jelas.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta klarifikasi dan menelusuri kembali kronologi sehingga publik memperoleh kepastian terkait tindak lanjut perbaikan.
“Ya, jadi kami menyampaikan kepada kawan-kawan, kita mencoba merewind kembali ke tanggal 26 Februari, beberapa bulan yang lalu, pasca insiden tertabraknya vendor itu,” ujarnya.
Menurutnya, tindak lanjut awal sebenarnya sudah dijanjikan pada 28 Februari. Namun selama proses berjalan, masyarakat menganggap tidak ada kejelasan karena minimnya informasi yang tersampaikan.
“BPJN menyampaikan bahwa proses komunikasi ini terputus karena adanya rolling atau pergantian Kepala BPJN. Saat Kepala BPJN yang baru, komunikasi kembali aktif, memberikan progres dan arahan secara berkala kepada kami,” jelasnya.
Sabaruddin memastikan bahwa saat ini koordinasi sudah kembali berjalan normal dan DPRD rutin mendapat perkembangan perbaikan.
“Hari ini kami menegaskan agar komunikasi ini berjalan dengan baik supaya publik Kalimantan Timur selalu mendapat update,” tegasnya.














