Sentralkaltim.id, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda tengah fokus pada pengendalian banjir dari hulu Sungai Karang Mumus. Program ini menjadi bagian strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir di kawasan perkotaan, terutama saat musim hujan.
Subandi, anggota Komisi III DPRD Kaltim, menjelaskan bahwa penanganan dimulai dari hulu karena sumber air utama berasal dari sana. Upaya ini dianggap lebih efektif dibandingkan penanganan hanya di hilir.
“Program wali kota itu dari hulu, karena sumber air dari sana. Direncanakan folder 60 hektar untuk mengendalikan air, agar tidak langsung tumpah ke Samarinda,” ujar Subandi.
Meski demikian, progres pengerjaan masih terbatas karena membutuhkan anggaran besar. Saat ini baru sekitar 10 hektar yang berhasil digarap, menunjukkan perlunya dukungan anggaran lebih lanjut.
“Tapi butuh anggaran besar. Saat ini baru mulai sekitar 10 hektar digarap,” jelasnya.
Lokasi pengerjaan difokuskan di daerah Sungai Siring, khususnya kawasan Pampang, yang menjadi titik strategis aliran air sebelum memasuki wilayah padat penduduk. Penataan ini diharapkan mengurangi dampak banjir secara signifikan.
“Ini di daerah Sungai Siring—kawasan Pampang,” ujarnya.
DPRD Kaltim menegaskan pentingnya pengawasan dan percepatan pengerjaan proyek ini, agar program penanggulangan banjir dari hulu Sungai Karang Mumus bisa berjalan maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi warga Samarinda.














