Sentralkaltim.id, Samarinda – Pengurukan sedimen Sungai Mahakam menjadi perhatian utama DPRD Kaltim untuk memastikan aliran sungai tetap lancar dan aman bagi kapal-kapal yang beroperasi. Proyek ini dianggap krusial karena sedimentasi yang menumpuk menghambat navigasi dan menurunkan daya tampung air.
Subandi, anggota Komisi III DPRD Kaltim, menegaskan bahwa proyek pengurukan memerlukan koordinasi dengan pemerintah pusat, terutama terkait alokasi anggaran. Hingga saat ini, belum jelas apakah dana sudah dialokasikan atau menunggu APBN.
“Saya bukan di Banggar, jadi belum tahu apakah sudah dialokasikan atau menunggu APBN,” ujar Subandi.
Meski demikian, urgensi pengurukan sungai tidak bisa ditunda. Rumput dan sedimentasi yang tumbuh menghalangi kapal merapat, yang berdampak pada aktivitas ekonomi dan transportasi di Sungai Mahakam.
“Tapi itu penting, karena rumput sudah tumbuh—kapal mau merapat saja sulit. Daya tampung air juga berkurang,” jelasnya.
Subandi menambahkan bahwa biaya pengerjaan cukup besar, sehingga membutuhkan waktu dan dukungan pusat. Namun langkah ini tetap dipandang strategis demi keselamatan dan efisiensi transportasi di sungai.
“Karena biaya besar, mungkin butuh waktu dan dukungan pusat,” ujarnya.
DPRD Kaltim berharap pemerintah daerah dan pusat bisa segera menyusun jadwal pelaksanaan yang realistis, agar manfaat proyek pengurukan sedimen bisa dirasakan masyarakat dan aktivitas ekonomi di sepanjang Sungai Mahakam tetap lancar.














