Sentralkaltim.id, Samarinda – Kondisi fiskal Kalimantan Timur yang mengalami penurunan drastis membuat pemerintah daerah harus melakukan prioritas pembangunan yang lebih tajam. Program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat disebut tidak boleh dikurangi.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud menegaskan bahwa penurunan anggaran sekitar Rp 6 triliun menjadi tantangan besar. Pemerintah perlu memastikan alokasi belanja tetap mengarah pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Harapan kita, pemerintah memprioritaskan program-program yang berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau indeks Human Development, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan pembangunan ekonomi berbasis UMKM. Karena fiskal kita tertekan, ada penurunan hampir sekitar 6 triliun. Penurunannya cukup besar, jadi program yang benar-benar dibutuhkan harus diprioritaskan. Saya kira itu,” jelasnya.
Menurutnya, anggaran belanja harus diarahkan secara tepat guna agar masyarakat tetap mendapatkan layanan publik yang maksimal.
Ia juga menilai bahwa arah kebijakan fiskal perlu memperhatikan pemerataan pembangunan, tidak hanya berfokus pada perkotaan tetapi juga menyentuh wilayah pelosok.
Hasanuddin mengatakan DPRD akan selalu mendukung program pemerintah yang memberikan manfaat langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan tantangan fiskal yang ada, ia berharap semua pihak memiliki pandangan yang sama bahwa prioritas pembangunan harus menyasar sektor fundamental yang memengaruhi kualitas hidup warga Kaltim.














