Scroll untuk baca artikel
Kab. Kutim

Kutim Kejar Capaian 12 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Tahun 2025

262
×

Kutim Kejar Capaian 12 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Tahun 2025

Sebarkan artikel ini
Kutim Kejar Capaian 12 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Tahun 2025

SENTRALKALTIM.ID, Sangatta — Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menargetkan seluruh 12 Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan tercapai pada 2025. Target tersebut menjadi acuan dinas untuk memperbaiki mutu layanan dasar dan memastikan warga di seluruh wilayah Kutim mendapat akses kesehatan yang setara.

Kepala Dinkes Kutim, Sumarno, menjelaskan bahwa indikator SPM mencakup layanan ibu hamil, bayi baru lahir, imunisasi dasar, gizi buruk, pengendalian penyakit menular, serta kesehatan lingkungan. Ia menyebut bahwa pencapaian ini menjadi ukuran formal kinerja sektor kesehatan daerah.

“Kami ingin semua indikator terpenuhi karena menyangkut kewajiban pemerintah kepada masyarakat,” katanya.

Untuk mempercepat capaian, Dinkes menerapkan sistem pemantauan berbasis digital yang menghubungkan seluruh puskesmas dengan pusat data kabupaten. Melalui dashboard, petugas dapat melihat wilayah yang sudah mencapai target dan wilayah yang masih membutuhkan intervensi tambahan.

Sejumlah indikator seperti imunisasi dasar dan persalinan sudah mencapai lebih dari 90 persen. Namun, wilayah terpencil masih memerlukan perhatian khusus. Akses jalan yang terbatas dan kurangnya tenaga kesehatan menyebabkan beberapa indikator belum optimal.

Menanggulangi masalah tersebut, dinas telah menyiapkan strategi, termasuk penguatan tenaga kesehatan, dukungan logistik, dan penambahan mobil layanan lapangan.

Dinkes Kutim juga menargetkan peningkatan pemantauan gizi untuk balita, mengingat beberapa kecamatan masih menunjukkan kasus gizi kurang. Pemeriksaan ibu hamil dan pemberdayaan kader posyandu akan ditingkatkan untuk memastikan deteksi dini berjalan maksimal.

Sumarno mengatakan bahwa seluruh rangkaian program ini dirancang agar pencapaian SPM bukan hanya terpenuhi di atas kertas, tetapi benar-benar terasa manfaatnya di masyarakat.

“Ini bukan hanya angka, tapi bentuk tanggung jawab kami terhadap pelayanan publik,” tegasnya. (ADV/Diskominfo Kutim/—)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *