SENTRALKALTIM.ID, Sangatta — Penurunan harga cabai luar daerah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pemerintah menilai koreksi harga yang sangat cepat berpotensi mengganggu struktur perdagangan daerah, terutama bagi pedagang kecil yang selama ini menjadi simpul utama distribusi hortikultura.
Pejabat Pengawas Perdagangan Disperindag Kutim, Achmad Dony Erviady, menyebut fenomena ini sebagai konsekuensi dari arus masuk cabai lintas pulau yang meningkat signifikan.
“Dalam beberapa hari, volume pasokan bisa naik dua hingga tiga kali lipat. Ketika itu tidak sejalan dengan permintaan, harga langsung bergerak turun pada level yang tidak seimbang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini bukan sekadar gejala fluktuatif, tetapi bagian dari dinamika pasokan yang perlu ditata kembali.
Dalam perspektif pemerintah daerah, keberlanjutan perdagangan menjadi aspek utama yang harus dijaga. Dony mengatakan bahwa tekanan harga yang terlalu lama dapat memicu pedagang mengurangi aktivitas pembelian.
“Jika pedagang berhenti membeli karena margin terlalu tipis, rantai distribusi melemah. Efeknya bisa merambat ke seluruh lapisan pasar,” jelasnya dalam uraian panjang.
Ia menekankan bahwa pedagang kecil memiliki struktur modal yang rapuh sehingga rentan terhadap perubahan harga yang tiba-tiba.
Cabai lokal masih stabil, tetapi kapasitas produksi yang kecil membuatnya tidak mampu melawan gempuran pasokan luar daerah. Kondisi ini memperlihatkan dua hal: ketergantungan daerah terhadap suplai luar dan urgensi untuk menata ulang arus barang.
“Kami sedang berdiskusi dengan Pemprov Kaltim untuk menyesuaikan ritme pasokan. Penyesuaian bukan untuk membatasi perdagangan, tetapi untuk menjaga kualitas pergerakan harga,” katanya.
Selain sinkronisasi regional, Disperindag menguatkan mekanisme pemantauan pasar berbasis volume harian. Pemerintah ingin memastikan bahwa harga bergerak dalam kurva yang sehat, tanpa lonjakan ekstrem baik naik maupun turun. Mekanisme ini juga berguna sebagai dasar intervensi kebijakan bila diperlukan.
Menurut Dony, stabilitas harga merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam menjaga ketahanan perdagangan lokal. (ADV/Diskominfo Kutim/—).














