SENTRALKALTIM.ID, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengajukan 32 proyek multiyears dengan total nilai sekitar Rp2,1 triliun. Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, mengatakan usulan itu disiapkan untuk percepatan pembangunan tiga tahun ke depan.
“Total anggaran yang kami ajukan sekitar Rp2,1 triliun untuk 2026 sampai 2028,” ujar Noviari saat ditemui usai kegiatan hearing bersama DPRD Kutim, Kamis (13/10/2025) sore.
Anggaran tahun pertama diproyeksikan sekitar Rp600 miliar, tahun kedua Rp900 miliar, dan sisanya dialokasikan pada 2028. Pemerintah menyebut skema ini disusun agar pekerjaan tidak terkendala perubahan anggaran tahunan.
Dari 32 paket, 16 proyek merupakan peningkatan jalan antarkecamatan. Pemerintah menilai perbaikan jalan menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung aktivitas warga dan distribusi logistik.
“Ini upaya kami menjawab kebutuhan akses yang selama ini banyak dikeluhkan,” kata Noviari.
Salah satu proyek terbesar adalah pelabuhan dengan nilai sekitar Rp200 miliar. Pemerintah mengharapkan fasilitas tersebut dapat dimaksimalkan penggunaannya pada 2027.
“Pelabuhan ini penting untuk arus barang dan ekonomi daerah,” ujarnya.
Proyek Jembatan Telen tidak masuk skema multiyears dan akan dikerjakan melalui anggaran perubahan karena materialnya sudah tersedia.
“Materialnya lengkap, jadi cukup dirangkai. Karena itu tidak dimasukkan ke multiyears,” jelasnya.














