Sentralkaltim.id – Pemerintah Kota Samarinda melakukan penyesuaian dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun 2025. Perubahan tersebut mencatat adanya penurunan total anggaran, meski pada sisi pendapatan daerah justru menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan paparan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, pendapatan daerah naik sebesar Rp165,39 miliar, dari Rp5,35 triliun menjadi Rp5,51 triliun. Kenaikan tersebut ditopang dua sumber utama, yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat Rp60,79 miliar dan Transfer ke Daerah (TKD) yang bertambah Rp104,59 miliar.
Di sisi lain, belanja daerah justru mengalami pengurangan Rp50,25 miliar. Rinciannya, belanja operasi berkurang Rp42,09 miliar, belanja tidak terduga dipangkas Rp35 miliar, sementara belanja modal naik Rp26,83 miliar. Penambahan belanja modal ini diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas publik.
Andi Harun juga mengungkapkan adanya koreksi besar pada sektor pembiayaan. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) turun dari Rp500 miliar menjadi Rp284,34 miliar, sehingga pembiayaan daerah berkurang hingga Rp215,65 miliar.
Meski dihadapkan pada tantangan penurunan anggaran, Pemkot Samarinda tetap berkomitmen menjaga keseimbangan fiskal.
“Dengan tata kelola anggaran yang lebih efisien, tepat sasaran, dan transparan, kami optimis beban tanggung jawab ini bisa dijalankan dengan baik demi kepentingan masyarakat Kota Tepian,” tegasnya, Selasa (30/9/2025) malam.
