Sentralkaltim.id – DPRD Samarinda mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk fokus menyelesaikan persoalan banjir di Kota Tepian yang telah lama membayangi kehidupan warga.
Melalui sinergi lintas sektor, program strategis kini disiapkan secara matang untuk menjawab tantangan tersebut secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Salah satu langkah besar yang tengah dirancang adalah pembangunan pintu air di Sungai Karang Mumus, serta normalisasi sungai sebagai bagian dari paket solusi jangka panjang.
Proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi pengelolaan banjir di Samarinda.
“Penanganan banjir tidak bisa lagi bersifat sementara. Harus ada solusi permanen yang berpihak pada masyarakat,” ujar Yusrul Hana, Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Senin (23/6/2025).
Disampaikannya, pintu air tersebut dirancang secara canggih dengan fungsi ganda, yakni mencegah masuknya air sungai saat pasang dan memastikan air hujan tetap mengalir keluar.
Teknologi yang diadopsi berasal dari sistem yang sudah terbukti efektif di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Dengan perkiraan biaya sebesar Rp600 hingga Rp700 miliar, proyek ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah penanganan banjir Samarinda.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota telah mengajukan dukungan anggaran kepada Kementerian PUPR.
“Kita realistis. APBD kita terbatas. Maka sinergi dengan pemerintah pusat sangat penting,” kata Yusrul.
Tak hanya membangun pintu air, normalisasi sungai juga akan dilakukan secara bertahap.
Hal ini penting mengingat sedimentasi dan penyempitan aliran sungai telah memperburuk banjir, khususnya di kawasan padat penduduk.
Komitmen penuh juga datang dari DPRD yang mendorong agar program ini tidak hanya menjadi wacana atau janji politik, melainkan benar-benar dieksekusi dengan serius dan konsisten.
“Kami ingin ini jadi program unggulan yang benar-benar memberikan perubahan. Masalah banjir sudah terlalu lama dirasakan masyarakat,” lanjut Yusrul.
Pemkot Samarinda dan DPRD terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program penanganan banjir berjalan optimal dan terukur.
Dengan perencanaan matang, pengawasan anggaran yang ketat, serta komitmen politik yang kuat, Samarinda menatap masa depan yang lebih aman dan nyaman dari ancaman banjir. (adv)