Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma. (Ist)
SENTRALKALTIM.id, Samarinda – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara yang digelar September lalu, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berada di posisi delapan, lepas dari target lima besar. Dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim siap melakukan evaluasi untuk pencapaian PON 2028 lebih optimal.
Untuk diketahui Kaltim meraih total 153 medali, terdiri dari 29 emas, 55 perak, dan 69 perunggu. Meski berhasil masuk sepuluh besar, hasil ini dinilai belum memuaskan, mengingat target awal Kaltim adalah peringkat lima.
“Kami memang menargetkan lima besar, seperti saat babak kualifikasi (BK) PON sebelumnya, di mana Kaltim menempati posisi keempat dengan 88 emas. Namun, realitanya tidak demikian,” ujar Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma.
Agus mengatakan meski target tersebut tidak tercapai, Kaltim tetap mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan dengan provinsi-provinsi besar lainnya, terutama dari Pulau Jawa. Menurutnya, pencapaian masuk sepuluh besar sudah cukup baik mengingat kondisi yang dihadapi di lapangan.
“Sepuluh besar sudah bagus. Target itu memang seperti misi, tapi hasilnya ya begini. Kami tetap bangga,” tambahnya.
Kaltim menghadapi persaingan ketat dari provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, yang selama ini mendominasi PON. Selain itu, Agus juga mencatat keuntungan dua tuan rumah, Aceh dan Sumut, turut mempengaruhi hasil akhir.
“Bali dan DI Yogyakarta juga menunjukkan peningkatan signifikan. Ini membuktikan kompetisi kali ini sangat sulit.”
Meskipun begitu, Agus menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh terhadap kinerja KONI Kaltim dan para pelaksana kegiatan. Dispora Kaltim akan meninjau apa yang perlu diperbaiki ke depan untuk meningkatkan performa atlet di PON berikutnya.
Hal senada disampaikan Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, yang meminta maaf karena target tidak tercapai. Dia berjanji akan bertanggung jawab penuh dan melakukan evaluasi internal guna memperbaiki strategi di masa depan.
Kami tidak ingin mencari kambing hitam. Tanggung jawab ini ada pada kami sepenuhnya, dan evaluasi mendalam akan dilakukan,” tegas Rusdiansyah. (ADV/Dispora Kaltim)