Scroll untuk baca artikel
Kab. Kutim

Pemkab Kutim Rumuskan Creative Hub, Fasilitas Ekraf Terpusat Jadi Prioritas Baru

253
×

Pemkab Kutim Rumuskan Creative Hub, Fasilitas Ekraf Terpusat Jadi Prioritas Baru

Sebarkan artikel ini
Pemkab Kutim Rumuskan Creative Hub, Fasilitas Ekraf Terpusat Jadi Prioritas Baru

SENTRALKALTIM.ID , Sangatta — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai merumuskan pembangunan Creative Hub sebagai bagian dari upaya merapikan tata kelola sektor ekonomi kreatif. Rencana tersebut mencuat setelah pemetaan sementara menunjukkan bahwa sebagian besar komunitas kreatif beraktivitas tanpa ruang latihan yang memenuhi standar dan tersebar di banyak lokasi yang tidak saling terhubung.

Kabid Ekraf Dispar Kutim, Ahmad Rifanie, menyampaikan bahwa kebutuhan ruang publik kreatif semakin mendesak seiring meningkatnya jumlah pelaku kreatif dari berbagai subsektor.

“Kalau kita lihat, pelaku musik punya ruang sendiri, pelaku film pakai perangkat seadanya, dan seniman rupa membuat pameran di tempat yang tidak selalu ideal. Kondisi ini membuat perkembangan ekraf tidak merata,” ujarnya.

Menurut Rifanie, creative hub diproyeksikan sebagai tempat di mana seluruh pelaku kreatif dapat bekerja lebih teratur.

Konsep yang sedang difinalisasi meliputi studio film dengan ruang editing, studio rekaman musik, ruang pamer kriya dan seni rupa, galeri multifungsi, kelas pelatihan teknis, hingga co-working space.

Pemerintah juga menyiapkan ruang produksi kuliner agar kelompok UMKM kuliner dapat uji coba produk dalam fasilitas yang lebih layak. Selain itu, ruang pertunjukan kecil disertakan agar komunitas tari dan musik memiliki tempat uji pentas.

“Kita ingin gedung ini menaungi pelatihan, penguatan kapasitas, pembinaan manajemen usaha, sampai konsultasi pemasaran. Jadi pelaku ekraf tidak hanya berlatih, tetapi berkembang,” jelasnya.

Saat ini skema pembangunan sedang dibahas bersama Bappeda. Pemerintah memandang creative hub sebagai investasi menengah-panjang untuk memperkuat identitas kreatif Kutim.

“Ruang ini akan menjadi pijakan pertama bagi ekosistem ekraf yang lebih sistematis,” tutup Rifanie. (ADV/Diskominfo Kutim/—)

Baca juga :  Pemilihan Duta Baca Kutim Jadi Ruang Penguatan Literasi untuk Semua Usia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *