SENTRALKALTIM.ID, Sangatta — Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menuntaskan fase penting dalam penguatan sistem layanan primer. Seluruh fasilitas kesehatan, 22 puskesmas dan sejumlah klinik pratama kini berstatus terakreditasi minimal tingkat madya. Dari jumlah tersebut, 16 puskesmas meraih predikat paripurna, sementara sisanya memperoleh status utama dan madya.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Sumarno, menjelaskan bahwa keberhasilan ini menjadi dasar bagi arah kebijakan kesehatan daerah dalam lima tahun ke depan.
“Akreditasi tidak hanya menilai kelayakan fasilitas, tetapi memastikan setiap puskesmas menjalankan praktik klinis dan manajerial sesuai standar nasional. Akreditasi adalah instrumen untuk menjaga kualitas, bukan sekadar formalitas,” katanya.
Proses penilaian dilakukan lembaga independen yang ditunjuk Kementerian Kesehatan. Mereka menilai tata kelola klinis, penatalaksanaan risiko, keselamatan pasien, mutu layanan, hingga kesiapan sumber daya manusia.
Dikatakan Sumarno, proses ini mendorong puskesmas menata ulang sistem internal agar pelayanan lebih terukur dan transparan.
Dinas Kesehatan kini memasuki fase konsolidasi. Pemerintah daerah menyiapkan program pembinaan setelah akreditasi, termasuk audit mutu berkala, penambahan tenaga kesehatan, serta peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan reguler.
“Akreditasi hanya permulaan. Tantangan sebenarnya adalah menjaga konsistensi mutu,” ujarnya.
Pendekatan pemerataan juga menjadi fokus. Kutim memiliki wilayah geografis luas dengan sebaran permukiman yang tidak merata. Pemerintah menargetkan puskesmas di pedalaman mendapatkan dukungan tambahan berupa kendaraan operasional, perbaikan sarana air bersih, dan penataan sistem rujukan.
Selain fasilitas milik pemerintah, klinik swasta turut didorong mengikuti proses akreditasi. Hal ini bertujuan menyamakan standar pelayanan di seluruh sektor kesehatan.
“Kami ingin standar tunggal agar masyarakat, baik yang dilayani pemerintah maupun swasta, mendapatkan perlindungan yang sama,” ujar Sumarno.
Dengan seluruh fasilitas terakreditasi, Kutim menempatkan dirinya sebagai salah satu daerah yang berhasil menerapkan kebijakan mutu secara sistemik. Pemerintah berharap capaian ini menjadi fondasi untuk memperkuat layanan primer sebagai pintu masuk kesehatan masyarakat. (ADV/Diskominfo Kutim/—)














