SENTRALKALTIM.ID, Sangatta — Pengelolaan alat mesin pertanian (alsintan) di Kutai Timur (Kutim) sebelumnya menghadapi persoalan klasik: alat menumpuk di satu tempat, sementara kelompok tani di wilayah lain harus menunggu berminggu-minggu. Sistem brigade pangan yang kini diterapkan pemerintah menjadi solusi administratif dan teknis untuk memastikan distribusi berjalan lebih terencana.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, mengatakan bahwa brigade pangan memegang peran fundamental sebagai pusat koordinasi. Mereka menyusun daftar kebutuhan, menetapkan jadwal, hingga mengatur operator alat.
“Pengaturan ini membuat penggunaan alat lebih efisien dan tidak lagi bergantung pada kedekatan lokasi,” ujarnya.
Secara struktural, brigade pangan bekerja seperti unit layanan bergerak. Alat tidak ditempatkan secara permanen di satu desa, tetapi berkeliling sesuai daftar kebutuhan yang disusun. Mekanisme ini menutup ruang monopoli alat oleh kelompok besar dan mendorong pemerataan akses.
“Sebelumnya, yang kuat bisa duluan. Dengan sistem ini, urutan jadi jelas dan adil,” kata Dyah.
Sistem brigade juga memiliki peran lain: memastikan perawatan alat berjalan rutin. Alsintan yang rusak dan tidak terurus sering menjadi penghambat produksi. Dengan penanggung jawab yang jelas, keberlanjutan layanan lebih aman.
“Alat mahal ini harus dijaga. Kalau dibiarkan rusak, kerugian bukan hanya bagi pemerintah, tapi langsung dirasakan petani,” ujarnya.
Di lapangan, perubahan terlihat dari kecepatan olah lahan yang meningkat. Petani dapat menanam lebih cepat karena proses pengolahan lahan tidak lagi terhambat antrean panjang. Efisiensi ini membuka ruang bagi peningkatan produktivitas, terutama di wilayah yang mulai mencoba pola tanam lebih dari sekali setahun.
Pemerintah menilai bahwa keberhasilan sistem ini bergantung pada konsistensi manajemen dan kesiapan operator. Dyah menyebut bahwa peningkatan kualitas SDM akan menjadi fokus tahun depan.
“Teknologi tanpa manajemen tidak akan berjalan. Brigade pangan mengisi celah itu dengan memastikan aturan dan praktik bergerak bersama,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kutim/—)














