Scroll untuk baca artikel
Kab. Kutim

Mutu Produk dan Standar Kemasan Jadi Kunci Baru Perjuangan IKM Kutim Menuju Pasar Global

260
×

Mutu Produk dan Standar Kemasan Jadi Kunci Baru Perjuangan IKM Kutim Menuju Pasar Global

Sebarkan artikel ini
Mutu Produk dan Standar Kemasan Jadi Kunci Baru Perjuangan IKM Kutim Menuju Pasar Global

SENTRALKALTIM.ID, Sangatta — Di banyak sudut Kutai Timur, usaha kecil tumbuh dengan cara yang unik, lahir dari dapur rumah, berkembang sedikit demi sedikit, lalu mulai dilirik pasar luar daerah. Namun perjalanan menuju pasar yang lebih besar tidak pernah mudah. Karena itu, pemerintah Kutai Timur kini memperkuat sisi yang selama ini menjadi tantangan utama IKM: mutu dan kemasan.

Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadhani, mengatakan bahwa banyak pelaku IKM sudah melampaui batas kreativitas awal. Produk berbasis pisang, pangan lokal, serta inovasi olahan mulai menempati rak-rak toko di daerah lain. Bahkan beberapa seperti Fruitiboks dan Kalbana sudah menembus pasar Eropa.

“Tetapi keberhasilan itu membawa tanggung jawab baru. Mutu harus stabil, dan kemasan harus mampu melindungi produk selama proses distribusi,” ucapnya.

Nora melihat langsung bagaimana sebagian IKM bekerja keras menjaga kualitas, meski fasilitas yang mereka miliki terbatas. Ia menyebut bahwa pendampingan teknis harus diberikan secara merata agar tidak ada pelaku usaha tertinggal.

“Banyak yang semangat, tetapi produksi higienis dan manajemen mutu masih perlu dibimbing. Kami ingin mereka paham bahwa kualitas adalah janji yang harus ditepati setiap hari,” katanya.

Dalam banyak kasus, kemasan justru menjadi penentu diterima atau tidaknya produk di pasar ekspor. Negara tujuan menuntut keamanan material, kekuatan kemasan, dan label yang mengikuti aturan internasional.

“Ada pelaku usaha yang produknya sangat digemari, tetapi ketika diuji untuk dikirim jauh, kemasannya tidak kuat menahan perjalanan. Itu pelajaran penting,” ujar Nora.

Karena itu, pemerintah kini menghadirkan program pelatihan kemasan modern, mulai dari food grade hingga teknik pengemasan yang ramah logistik.

Pendampingan legalitas juga diperluas. Sertifikasi halal, izin edar, serta dokumen industri ikut dikelola melalui kerja sama lintas dinas. Bagi banyak IKM, proses ini sebelumnya memakan waktu dan biaya. Pendekatan baru diharapkan dapat mengurangi beban mereka, sehingga fokus dapat kembali pada kualitas produk.

“Kalau semua elemen berjalan, dari mutu, kemasan, hingga legalitas, IKM kita bisa melangkah lebih jauh. Pasar dunia itu besar, dan Kutim punya kesempatan di dalamnya,” tegas Nora. (ADV/Diskominfo Kutim/—).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *