SENTRALKALTIM.ID, Sangatta – Di tengah kebutuhan regenerasi atlet yang semakin mendesak, sebuah ruang latihan baru di jantung Sangatta menjadi simbol harapan. Fourty Five Biliar, venue yang belum lama berdiri, kini menjadi tempat ratusan pemain muda mencoba keberuntungan dan mengukur bakat pada turnamen Sangatta Open Handicap 2025.
Untuk banyak pemain, venue ini bukan hanya lokasi kompetisi. Ia menjadi ruang perjumpaan, ruang belajar, sekaligus ruang yang memperkenalkan pengalaman bertanding secara profesional, tentu merupakan hal yang selama bertahun-tahun dianggap langka di Kutai Timur.
Kepala Dispora Kutim, Basuki Isnawan, melihat langsung bagaimana anak-anak muda memenuhi meja-meja billiard setiap hari turnamen. Ia memahami bahwa fasilitas seperti ini dapat mengubah cara anak-anak memandang olahraga.
Dikatakannya, bahwa ruang fisik yang layak memberi mereka keyakinan bahwa membangun karier olahraga bukan hal mustahil.
Ketua KONI Kutim, Rudi Hartono, memandang fenomena ini sebagai momentum penting di tengah proses panjang pembinaan olahraga daerah. Ia mengingatkan bahwa Kutim pernah menorehkan medali-medali penting di Porprov, dan generasi baru harus diberi ruang tumbuh.
“Kehadiran Turnamen Sangatta Open ini jadi angin segar untuk kita semua, cermin bahwa regenerasi tidak berhenti meski tantangan banyak,” ucapnya.
Ketua POBSI Kutim, Narto Bulang, menyebut venue ini memberi harapan baru karena batas usia kompetisi membuat pembinaan usia dini menjadi kewajiban. Tanpa ruang latihan yang memadai, banyak anak muda akan kehilangan kesempatan.
Pelatih Bambang melihat sisi lain. Bagi banyak atlet, hadiah Rp245 juta bukan sekadar angka, tetapi pintu masuk menuju dunia kompetitif yang lebih besar. “Semua yang datang ke sini ingin mencoba. Kita butuh tempat seperti ini sejak dulu,” pungkasnya.














