SENTRALKALTIM.ID, Balikpapan – Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur (Kaltim) Syafruddin, menyoroti berbagai persoalan sosial yang masih dihadapi masyarakat sekitar Kilang Pertamina Balikpapan.
Hal tersebut ja sampaikan saat melakukan kunjungan kerja bersama Komisi XII DPR RI di PT Kilang Pertamina Balikpapan, pada Kamis (18/9/2025)
Kepada awak media, Syafruddin, menegaskan bahwa meski kilang sudah beroperasi, masih ada aspek-aspek sosial yang harus mendapat perhatian serius dari Pertamina, salah satunya seperti kebutuhan akan air bersih.
“Di Kelurahan Telagasari, masih ada ratusan kepala keluarga yang bergantung pada air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pertamina harus memberi perhatian khusus terhadap masalah air bersih ini,” ungkap pria, yang acap disapa bang Udin itu.
Selain air bersih, Syafruddin juga menekankan agar dalam waktu sesingkat mungkin PT Pertamina Kilang Balikpapan, segera melakukan kordinasi bersama dengan instansi-instansi terkait. Guna membahas status lahan warga di Kelurahan Karang Anyar, yang hingga kini belum jelas, meski mereka telah menetap selama puluhan tahun.
“Pertamina perlu berkoordinasi dengan instansi terkait agar persoalan status tanah warga ini segera diselesaikan. Mereka sudah lama tinggal di sana, bahkan turun-temurun, tetapi status lahan mereka belum ada kepastian,” ujarnya.
Setelah air bersih dan status lahan. Politiis PKB itu juga mendesak agar PT Pertamina Kilang Balikpapan, dapat memberikan transparansi informasi seluas-luasnya mengenai peluang kerja dan magang di Pertamina.
“Selama ini, Pertamina belum cukup terbuka dalam memberikan informasi tentang peluang kerja dan magang. Ke depan, Pertamina harus lebih transparan agar masyarakat sekitar wilayah operasinya, khususnya di Balikpapan, dapat mengakses informasi itu secara adil,” tandasnya.
Diakhir Syafruddin berharap langkah ini dapat memperkuat hubungan baik antara Pertamina dan masyarakat sekitar. Sehingga keberadaan kilang tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.