DPRD Samarinda

Apresiasi Pesatnya Pembangunan Kota Tepian, DPRD Samarinda Ingatkan Pentingnya Pengendalian Dampak Lingkungan

11
×

Apresiasi Pesatnya Pembangunan Kota Tepian, DPRD Samarinda Ingatkan Pentingnya Pengendalian Dampak Lingkungan

Sebarkan artikel ini

Sentralkaltim.id – DPRD Samarinda mengapresiasi pesatnya pembangunan di Kota Tepian di bawah kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Wakil Ketua DPRD Samarinda, Arif Kurniawan menyoroti pertumbuhan ekonomi Samarinda yang mencapai 8,64 persen, melebihi rata-rata nasional.

Arif Kurniawan menyebut, itu sebagai pencapaian luar biasa yang juga tampak dalam pembangunan fisik di berbagai titik kota.

“Proyek-proyek seperti Teras Samarinda, revitalisasi Pasar Pagi, GOR Segiri, hingga perbaikan infrastruktur drainase membuktikan komitmen pemerintah kota,” ujarnya, Senin (20/5/2025).

Arif Kurniawan menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh terhadap visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda untuk menjadikan kota ini lebih maju.

“Kami mengapresiasi laju pembangunan Samarinda yang memang luar biasa. Kami di DPRD tentu mendukung penuh, karena ini bentuk kemajuan kota,” ucapnya.

Kendati demikian, Arif Kurniawan mengingatkan agar dampak negatif dari pembangunan tidak diabaikan, terlebih bencana alam yang baru-baru ini terjadi.

Di balik kemajuan Samarinda, Arif menegaskan pentingnya pengendalian dampak lingkungan.

Ia mengingatkan, kemajuan kota harus diraih tanpa mengorbankan aspek lingkungan dan keselamatan warga.

“Kami ingin Samarinda maju, tapi juga aman dan nyaman ditinggali. Perencanaan pembangunan ke depan harus mengedepankan prinsip keberlanjutan,” harapnya.

Politisi PKS ini menyoroti banjir dan tanah longsor yang semakin sering terjadi, bahkan hanya dengan intensitas hujan yang tidak terlalu tinggi.

“Hujan sedikit, banjir. Longsor juga sudah menimbulkan korban. Ini harus diantisipasi dengan solusi komprehensif. Jangan sampai pembangunan justru membawa malapetaka,” tegasnya.

Menurut Arif, salah satu penyebab utama bencana alam di Samarinda adalah pengupasan lahan yang tidak terkendali.

Ia menekankan perlunya perencanaan yang matang dan berkelanjutan dalam setiap pembangunan.

“Kami berharap pembangunan tetap jalan, tapi dengan pendekatan yang lebih memperhatikan keselamatan lingkungan. Jangan sampai pembangunan hari ini mengorbankan generasi ke depan,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *